BCA
didirikan di negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan
nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. BCA mulai
beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Selama beroperasi
BCA mengalami beberapa kali perubahan nama sampai akhirnya pada tanggal 21)Mei
1974 menjadi PT Bank Central Asia.
Salah
satu kejadian penting dalam sejarah BCA adalah pada tahun 1997 ketika terjadi krisis
ekonomi di Indonesia. Krisis ekonomi tersebut mempengaruhi aliran dana tunai
BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutan perusahaan. Dikarenakan kepercayaan
masyarakat terhadap dunia perbankan menurun, banyak nasabah menjadi panik lalu
beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, BCA terpaksa harus meminta
bantuan dari pemerintah.
Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tanggal 28 Mei 1998 mengambil alih
operasi dan manajemen BCA. Sesuai dengan keputusan tersebut, status BCA diubah menjadi
Bank Taken Over (BTO) dan status ini berakhir pada tanggal 28 April
2000. Setelah masa restrukturisasi selesai, pada bulan Mei 2000, Anggaran Dasar
BCA mengalami perubahan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham. Kondisi
ini mengubah status BCA menjadi perusahaan terbuka dan nama bank menjadi PTiBank
Central Asia Tbk. BCA menawarkan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan
disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang
diwakili oleh BPPN. Selanjutnya penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan
Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di
BCA. Di tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut.
Lingkup Bidang
Usaha
Sesuai dengan
pasal 3 Anggaran Dasarnya, BCA beroperasi sebagai bank umum yang bergerak di
bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku
di Indonesia. BCA memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan
surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Pada
tahun 1977, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha devisa.
Dalam
menjalankan usahanya, bisnis dan kompetensi inti yang dipilih oleh BCA adalah untuk
menjadi transaksional bank. BCA mempersiapkan infrastruktur perbankan
diantaranya sektor teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mendukung
produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Selanjutnya Bank
mengembangkan ruang lingkup usahanya dengan menjalankan fungsi intermediasi
melalui penyaluran kredit. Sejak tahun 2000 BCA menyiapkan pengembangan kegiatan
perkreditan. Pertumbuhan kredit yang sangat baik (kredit BCA pada tahun 2006 dibandingkan
tahun 2001 telah tumbuh sebesar 40%), menyebabkan pergeseran aktiva produktif
BCA ke produk kredit yang memiliki imbal jasa (yield) lebih tinggi. BCA
juga melihat kesempatan baru untuk memenuhi kebutuhan segmen menengah. Segmen
ini, selain membutuhkan kemudahan bertransaksi dan mendapatkan pembiayaan kredit,
mereka juga membutuhkan sarana untuk melakukan investasi. BCA dalam hal ini mulai
aktif menjadi relationship banking untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam
menjalankan kompetensi bisnisnya, BCA merancang bidang usaha berdasarkan konsep
Strategic Business Unit (SBU). Konsep ini memungkinkan bank untuk dapat
lebih fokus pada jenis produk dan jasa yang ditawarkannya. BCA mengelompokkan
kegiatan perbankan ke dalam tiga kelompok besar yaitu Bisnis Perbankan
Konsumer, Bisnis Kredit, serta Bisnis Tresuri dan Internasional. Ketiga bisnis
lini tersebut didukung oleh unit-unit Pengendali Risiko serta Pendukung
Korporasi.
Visi BCA
“Bank pilihan
utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian
Indonesia ”
Dengan visi
tersebut BCA bercita-cita menjadi Bank pilihan utama di Indonesia. Bank mengharapkan
kegiatan perbankan yang ditawarkan dapat memberikan service excellence dan
pengalaman yang baik kepada nasabah. Hal ini harus diwujudkan dalam bentuk
kesiapan prasarana, sistem dan prosedur, kemampuan sumber daya manusia dan
budaya perusahaan.
BCA diharapkan
dapat menjadi bank yang memiliki brand awareness, brand loyalty dan
brand recommendation yang tinggi dalam pandangan nasabah. Tidak hanya
itu, BCA juga ingin menjadi institusi andalan masyarakat luas karena sangat
peduli lingkungan dan masyarakat sekitar. BCA adalah bank yang peduli pada peningkatan
taraf hidup masyarakat, keseimbangan ekosistem, pendidikan, bantuan korban bencana
alam dan bantuan pengembangan tempat ibadah.
Hal lain yang
diharapkan terwujud adalah BCA menjadi bank dengan tata kelola yang baik dan
juga berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, sehingga BCA akan menjadi
bagian dari pembangunan ekonomi Indonesia.
Misi BCA
Untuk mencapai
visi tersebut di atas, maka ditetapkan misi perusahaan sebagai berikut.
- Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan
- Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah
- Meningkatkan nilai francais (franchise value) dan nilai stakeholder.
https://jualpartisir8indonesia01.blogspot.com/
ReplyDeletehttps://id.pinterest.com/partisir8indonesia01/_saved/
https://www.kaskus.co.id/@partisipamer619/viewallposts/?ref=header&med=profile_menu
https://wordpress.com/posts/partisir8indonesia01.wordpress.com
https://www.instagram.com/partisir8indonesia/
https://twitter.com/r8indonesia01
https://www.jualo.com/profile/iklan
https://www.tokopedia.com/salsabilahnur
https://www.youtube.com/channel/UCGxKdi6BLuY9wbCAmXn5-xQ
https://medium.com/me/stories/drafts
https://www.linkedin.com/in/partisi-r8-indonesia-b1b599214/detail/recent-activity/
https://sites.google.com/u/1/new?authuser=1